Dieng adalah nama pegunungan yang berada sekitar 26 kilometer ke arah utara dari Kota Wonosobo termasuk wilayah kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, Propinsi Jawa Tengah. Kawasan Candi Dieng menempati dataran tinggi berukuran sekitar 14.000 meter persegi pada ketinggian 2000 m di atas permukaan laut, memanjang arah utara-selatan sekitar 1900 m dengan lebar sepanjang 800 m. Luasnya kurang lebih areal kompelks candi sekitar 619,846 hektar yang wilayah kompleks candi dikelilingi oleh gugusan gunung, antara lain: Gn.Sumbing, Gn. Sindoro, Gn. Perahu, Gn. Rogojembangan, dan Gn. Bismo. Konon nama Dieng berasal dari kata “Di-Hyang” yang berarti "tempat bersemayamnya para dewa". Candi Dieng merupakan kumpulan candi yang terletak di kaki pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa tengah.
Terdapat beberapa komplek candi di daerah ini, komplek Candi Dienghttp://wisatacandi.wordpress.com/candi/candi-jawa-tengah/candi-dieng/ dibangun pada masa agama Hindu, dengan peninggalan Arca Dewa Siwa,Wisnu, Agastya, Ganesha dan lain-lainya bercirikan Agama Hindu. Dari prasasti batu yang ditemukan, menyebutkan angka tahun 731 saka (809 Masehi) dan 1210 Masehi, dari informasi ini dapat digunakan sebagai petunjuk bahwa tempat suci Agama Hindu digunakan kurang lebih 4 abad.
Candi Dieng pertama kali diketemukan kembali pada tahun 1814. Ketika itu seorang tentara Inggris yang sedang berwisata ke daerah Dieng melihat sekumpulan candi yang terendam dalam genangan air telaga. Pada tahun 1956, Van Kinsbergen memimpin upaya pengeringan telaga tempat kumpulan candi tersebut berada. Upaya pembersihan dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1864, dilanjutkan dengan pencatatan dan pengambilan gambar oleh Van Kinsbergen.