Jumat, 21 Desember 2012

Renungan Memperingati Hari IBU

‎​Suatu hari, seorang pria berdoa dalam keadaan marah dan emosi. Ia sebal pada pasangannya yang seringkali menangis dan memanfaatkan air mata di setiap perdebatannya. Ia bosan. Sungguh bosan.

Tak mau terlibat dalam emosi yang negatif, iapun sujud dan berdoa, meminta pertolongan pada Tuhan.

"Tuhan, mengapa sih wanita sering menangis? Aku bosan dan jenuh melihat dan mendengarnya," keluh pria itu.

Jawab Tuhan kepadanya:

"Karena wanita itu unik. AKU menciptakannya tidak sama seperti kamu. Ia adalah makhluk yang istimewa.

KU kuatkan bahunya untuk menjaga anak-anakmu kelak

KU lembutkan hatinya untuk memberimu rasa aman

KU kuatkan rahimnya untuk menyimpan benih manusia

KU teguhkan pribadinya untuk terus berjuang saat yang lain menyerah

KU beri naluri untuk tetap menyayangi walau dikhianati dan disakiti oleh orang yang disayangi

KU hembuskan kasih sayang agar ia bisa mencurahimu dengan perhatian

KU buat matanya lentik karena ia akan menjadi jendela kedamaian

KU buat senyumnya merekah seperti mahkota bunga untuk membuatmu tetap mengingat indahnya dunia

KU buat tangannya terampil untuk menjagamu agar tak pernah kekurangan

Tapi jika suatu saat ia menangis...

Itu karena AKU memberikannya air mata untuk membasuh luka batin dan memberikan kekuatan yang baru. Bukanlah sebuah tanda kelemahan dan kekalahan."

Pria itupun tertegun sejenak. Diambilnya langkah bergegas, dipeluk dan diusapnya air mata di pipi orang yang dicintainya. "Aku akan membantumu menghapus luka batin itu..."

Lelaki hebat bukan lelaki yang memiliki harta dan ketampanan, tetapi lelaki yang bisa mengerti akan perasaan wanita yang dicintainya.

SELAMAT HARI IBU

Rabu, 19 Desember 2012

SEMUA INDAH PADA WAKTUNYA

Seorang anak berkeluh kesah pada Ibu bahwa segala sesuatunya tak berjalan seperti yang ia harapkan.

Ia mengeluh bagaimana ia mendapat nilai jelek di sekolah, kisah cinta yang putus ditengah jalan dan betapa sedihnya ia saat sahabat terbaiknya pindah ke luar kota.

Ibu yang sedang membuat adonan kue, dengan tersenyum menawarkan apakah ia mau mencicipinya.

Dengan senang hati sang anak berkata, "Tentu, aku selalu suka kue buatan Ibu."

Namun ibu berkata, "Bukan kuenya, coba cicipi mentega ini." Ibu menyodorkan sendok yang penuh mentega.

"Ibu, rasanya hambar, tidak enak," kata si anak sambil mengernyitkan dahi.

Sang Ibu terus menawarkan, "Kau ingin mencicipi rasanya telur mentah?"

Sedikit kesal, si anak berkata, "Ibu, jangan bercanda "

Tapi Ibu masih menawarkan, "Bagaimana kalau kau coba tepung terigu dan baking soda ini?" Anaknya pun semakin heran dan hampir beranjak pergi.

Kemudian Ibu berkata dengan lembut, "Sayang, semua ini memang tidak enak jika dirasakan satu persatu. Tapi bila dicampur jadi satu melalui satu proses yang benar, benda-benda ini akan menjadi kue yang enak, enak sekali."

Seperti inilah cara Allah bekerja. Ketika Allah membiarkan kita melalui masa sulit dan tak menyenangkan, sesungguhnya Dia sedang mengajarkan kita banyak hal, .. sesuai dengan rancanganNya,

Berbagai hal tak mengenakkan ini diperlukan dalam sebuah proses pembelajaran hidup, dan penemuan hakikat seorang hamba.

Bersabar dan bersyukur ... niscaya segala sesuatu akan indah pada waktunya ..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...