Jumat, 21 Februari 2014

Seorang Anak Lelaki Miskin

Seorang anak lelaki miskin, lahir tanggal 5 desember 1901 di Chicago, Illinois. Sebagai anak bungsu bersama keempat saudaranya yang lain diperlakukan oleh ayahnya seperti buruh upahan yang harus bekerja di kawasan perladangan di Missouri. Karena sifat ayahnya yang pemarah, membuat kedua kakaknya melarikan diri dari rumah.

Disela-sela rasa kesepian dan pekerjaan yang harus di selesaikannya, anak ini melewatkan jam-jam yang kosong dengan menciptakan teman-teman khayalannya dengan pena dan kertas. Di usia 8 tahun, ayahnya mulai mendidiknya mencari uang dengan menjajakan koran, permen, dan minuman di kereta api. Hasil gambarnya mulai di jual keteman dan tetangganya. Karena uang sakunya yang minim, dia tidak pernah bisa masuk ke taman hiburan di dekat rumahnya. 

Di awal tahun 1920, dia membuat dan memasarkan kartun pertamanya dan menyempurnakan sebuah metode baru untuk menggabungkan gerak dan animasi. Ia mendirikan sebuah perusahaan Laugh-O-Gram Films. Lantaran minimnya pengalaman, ia dirugikan oleh beberapa klien dan perusahaan ini bangkrut satu tahun berikutnya.

Tahun 1923, berbekal uang senilai 40 dollar disakunya, seperangkat alat gambar dan semua animasi yang sudah jadi, dia meninggalkan Kansas City menuju Hollywood. Saudara laki-lakinya yang sudah berada di California, memberikan bantuan sebesar 250 dollar. Dengan mengumpulkan semua daya yang ada, mereka meminjam 500 dollar dan mendirikan stand kamera di garasi pamannya. Tak lama kemudian, mereka menerima pesanan dari New York untuk penampilan pertama "Alice Comedy (Alice in Wonderland)".Tahun 1928, dia menciptakan tokoh kartun "Oswald the Lucky rabbit". Dari tokoh ini, dia mengambil sebuah pelajaran berharga tentang hak paten karya-karyanya.  Karena secara "polos" dia menyerahkan hak kepemilikannya pada distributornya di New York yang mengakibatkan kemunduran parah dalam usahanya.Menghadapi kejatuhan ini, dia tidak menyerah. Ia memetik sebuah hikmah besar, bahwa ia harus merebut industri hiburan secara besar-besaran hanya dalam waktu satu tahun. Lantaran pengalaman ini, Ia bersumpah, "Saya tidak akan bekerja lagi untuk orang lain". Dialah Walt Disney.

Dari tokoh Oswald si kelinci beruntung, Walt mencoba memunculkan tokoh baru, Mickey Mouse. Ide tikus ini di ambil karena setiap Walt bekerja hingga larut malam, tikus-tikus berkumpul di keranjang sampahnya. Tokoh Mickey Mouse inilah yang akhirnya membesarkan namanya. Kita mengenal Walt Disney sampai saat ini dengan saluran televisi, dan berbagai film-film animasi yang luar biasa, serta taman hiburan terbaik di berbagai belahan dunia.

Dengan nilai aset yang luar biasa dan sampai saat ini selalu membuat decak kagum banyak orang.
Moral:
1. Rancangan Tuhan jauh berbeda dengan rancangan manusia, siapa mengira bahwa masa kecil yang sangat mengerikan justru telah membuat Walt Disney menjadi penuh imajinasi dan kita bisa lihat hasil yang luar biasa saat ini.
2. Walt Disney merespon keadaan hidupnya yang penuh tantangan dengan positif dan terus maju berkarya, walau jatuh bangun.
3. Bagaimana dengan kita, pastilah kita bisa seperti Walt Disney, percaya akan rancangan Tuhan yang indah bagi hidup kita, walau apapun yang saat ini sedang terjadi pada kita. Serta merespon secara positif semua tantangan hidup yang ada.

NOTE: Ditulis ulang dari sumber kisah inspiratif, wikipedia, semoga bermanfaat

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...