Berdasar peneliti IPB Bogor, di dalam buncis terkandung zat yang dinamakan "B-sitosterol dan Stigmasterol".
Kedua zat inilah yang mampu meningkatkan produksi insulin. Insulin adalah sejenis hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh kita dari organ tubuh yang dinamakan pankreas. Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Seseorang mengalami diabetes melitus bila pankreas hanya sedikit menghasilkan insulin atau bahkan tidak mampu memproduksinya sama sekali. Ternyata dua zat tadi mampu merangsang pankreas untuk meningkatkan produksi insulinnya. Selain dua zat tadi, peneliti IPB memperoleh data bahwa dari 100 gram ekstrak buncis terkandung:
- karbohidrat 7,81 persen,
- lemak 0,28 persen,
- protein 1,77 persen,
- serat kasar 2,07 persen, dan
- kadar abu 0,32 persen.
Bagi dunia kedokteran dan farmasi, penemuan ini tentu bisa dijadikan referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis. Tentunya banyak keuntungan yang diperoleh, terutama bagi masyarakat, karena obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia.
Bagi masyarakat, terobosan ini bisa melegakan hati banyak orang pengidap diabetes melitus, khususnya mereka dari kalangan tidak mampu. Cukup membeli sayur buncis dan memakannya secara teratur, kadar gula dalam darah bisa turun. Pengolahannya pun tidak sembarangan. Manfaat buncis lebih terasa bila dimakan sebagai lalapan. Kalau dimasak dalam bentuk oseng-oseng, dengan tambahan daging, tentunya sama saja.
Berbahagialah mereka yang kerap makan lalapan buncis. Ternyata selain manis, buncis juga bisa mencegah dan menghilangkan penyakit kencing manis !!! Semoga bermanfaat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar